SEMUT MERAH

ASURANSI PAHALA

Sabtu, 14 April 2012

salamat jalan Petualang



KENAPA JADI PECINTA ALAM.......???

Bila kita berdiri di puncak sebuah gunung, pernahkah terpikir untuk tidak kembali ke bawah?
Itulah hidup, kadang di atas kadang di bawah.
Apa yang dilalui dalam petualangan kita,
jadikanlah sebagai pedoman dalam berfikir dan bertindak.

Itulah tanda bahwa kita tidak mensia-siakan hidup,cap yang selalu diberikan pada kita: PETUALANG.

Pertanyaan sinis dilontarkan pada para pendaki, “ngapain naik gunung, apa sih yang dicari?”
Wajar bila muncul pertanyaan semacam itu. Seberapa kecilnya bahaya di gunung, memang ada. Selain mereka yang menyukai tantangan, siapa sih yang mau mendekati bahaya? Puncak yang tinggi menjulang, suhu yang dingin, badai, hujan, hutan yang lebat, jurang-jurang yang terjal, gas beracun, merupakan bahaya yang biasa dijumpai di gunung. Ragam bahaya itu justru menjadi daya tarik bagi mereka yang memiliki ketangguhan fisik dan keberanian.

Untuk orang-orang yang menghargai hidup dengan bertualang mempertaruhkan hidup

“Allah telah menjadikan bumi terhampar luas untukmu, agar kamu dengan bebas meniti jalan-jalan yang terbentang di bumi” (Al Quran Surat Nuh: 19-20)

“....Gunung-gunungpun Ia pancangkan, untuk kesenanganmu..........” (Al Quran Surat An Naazi’aat: 32)

“Kamilah yang menghamparkan bumi, dan kami pula yang menegakkan gunung-gunung, serta menumbuhkan segalanya dengan imbang” (Al Quran Surat Al Hijr: 19)

“Allah menjadikan sebagian ciptaanNya sebagai tempat bernaung untukmu, dan menjadikan gunung-gunung sebagai tempat berlindung....” (Al Quran surat An Nahl: 81)

“Dialah yang membentangkan bumi dan menciptakan gunung-gunung dan sungai-sungai disana. Dia menjadikan semua jenis buah-buahan, masing-masing berpasangan. Dia pulalah yang menutupkan malam pada siang. Sungguh, dalam semua itu terdapat ayat-ayat kebesaranNya bagi kaum yang mau berpikir” (Al Quran Surat ar Ra’ad: 3)